Informasi
Pengarang | : | Ahmad Abdul Baqi; Bea Hana Siswati |
Penyunting | : | Febriana |
Tata Letak | : | Bea Hana Siswati |
Halaman | : | IV + 105 ; 14,8 cm x 21 cm |
ISBN | : | dalam proses |
e-ISBN | : | dalam proses |
Penerbit | : | Ananta Vidya |
Cetakan | : | 1 |
Tahun | : | 2025 |
Harga | : |
Pembelian
silahkan Login terlebih dahuluTersedia juga di:
Sinopsis
Cinta yang tertanam tak selalu bisa tumbuh. Tapi ketika ia tumbuh, ia tak mudah mati.
Mereka tak pernah benar-benar memiliki, tapi juga tak pernah benar-benar melepaskan. Faiz dan Farah tumbuh bersama jarak, disatukan oleh rindu yang tak sempat bicara, dipisahkan oleh restu, waktu, dan dunia yang tak berpihak.
Surat-surat usang menjadi saksi bisu: bahwa cinta pernah hadir, menyelinap di sela doa dan diam. Tapi saat takdir membawa mereka kembali bertemu, segalanya telah berubah—kecuali satu: rasa yang tak pernah mati.
Mereka bukan lagi remaja yang bisa bersembunyi di balik kata-kata manis, tetapi dua jiwa yang telah terikat pada janji masing-masing. Haruskah cinta lama diperjuangkan, atau cukup dikenang dalam diam?
Amerta adalah kisah tentang cinta yang tak tumbuh bersama, tapi juga tak pernah layu. Tentang melepaskan tanpa benar-benar ingin, tentang mengikhlaskan yang tak pernah utuh pergi. Tentang dua hati yang saling mencari, tapi hanya bisa saling mendoakan dari kejauhan.
Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit maupun penulis.