Informasi
Pengarang | : | Nur Wijayati, Oktavita, S.Pd., Iwan Subhan, Desi Juli Purnawati, Eryka Oktaviani, M.Pd., dkk. |
Penelaah | : | Tim Geram |
Penyunting | : | Tim Geram |
Tata Letak | : | Gita Ananta |
Halaman | : | V + 182 ; 14,8 cm x 21 cm |
ISBN | : | dalam proses |
e-ISBN | : | dalam proses |
Penerbit | : | Ananta Vidya |
Cetakan | : | 1 |
Tahun | : | 2024 |
Harga | : |
Pembelian
silahkan Login terlebih dahuluTersedia juga di:
Sinopsis
Keteguhan hati Safitri teruji saat harus melintasi jarak jauh menuju sekolah sederhana setiap hari, penuh tantangan dan kesulitan. Ditemani guru inspirasinya, Bu Zainab, yang selalu menyemangati dengan kata-kata bijak, Safitri bertekad untuk menjadi pendidik yang penuh kasih. Namun, mimpi itu tak mudah digapai; rintangan keluarga dan ekonomi membuat Safitri harus berjuang lebih keras untuk mewujudkan impiannya. "Impian Safitri" mengajarkan bahwa pendidikan bukan sekadar ilmu, tetapi sebuah perjalanan menuju harapan.
Dalam "Cita-Cita si Anak Nelayan", Agra bermimpi melampaui garis pantai desa kecilnya dan menjadi pelaut hebat demi mengangkat harkat keluarganya. Meskipun hidup dalam kesederhanaan, ia berusaha keras untuk melanjutkan pendidikannya dan mewujudkan cita-cita yang telah diwariskan ayahnya.
"Pena Terakhir Sang Guru" mengisahkan pengabdian seorang guru tua yang tetap mengajar hingga hari-hari terakhirnya. Dengan pena di tangannya, ia menyampaikan pelajaran terakhir yang penuh makna, membuktikan bahwa panggilan hati seorang pendidik adalah cinta yang tak lekang oleh waktu.
Di "Hadiah Guru dan Mukena Ungu", seorang murid menghadiahkan mukena sederhana kepada guru tercintanya sebagai simbol penghargaan. Hadiah itu menjadi lambang rasa syukur dan cinta mendalam, mencerminkan ikatan abadi antara murid dan guru.
Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit maupun penulis.